Hadir sebagai pembicara dalam seri webinar yang digelar JMSI, Senin (8/2), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memaparkan fenomena pandemi Covid-19.
Salah satu hal yang dijelaskannya adalah fenomena mengenai tingkat keterpaparan Covid-19 di klaster keluarga. Di mana orang muda memiliki tingkat keterpaparan tinggi, sementara orang tua lebih rendah.
Namun di satu sisi, orang tua memiliki risiko tinggi, sedang yang muda tingkat risikonya lebih rendah.
“Jadi kalau dinarasikan, yang muda berinteraksi di luar, pulang membawa virus ke rumah. Yang tua kemudian terpapar dan mereka yang berisiko meninggal,” urai Anies Baswedan.
Atas alasan itu, dia mengajak masyarakat, khususnya anggota JMSI untuk meminimalkan bepergian ke luar rumah. Bepergian boleh dilakukan jika keadaan mendesak.
“Pastikan cuci tangan saat sampe rumah, jangan peluk orang tua, jangan cium tangan,” pesannya.
Dia pun menyatakan sepakat dengan tema yang diangkat JMSI “Satu Barisan Melawan Covid-19”. Sebab semua harus bersatu sesuai dengan porsinya.
Di mana pemerintah harus serius dalam 3T, yakni testing, tracing, dan treatment. Sementara masyarakat sebagai pribadi harus ketat menerapkan protokol kesehatan 3M, mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker.
“Insya Allah Jakarta serius,” tutupnya.