Sebanyak 54 orang wartawan Gorontalo pada Selasa (05/10/2021) mengikuti Ujian Kompetensi Wartawan (UKW) yang diselenggarakan oleh Dewan Pers dengan lembaga uji Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
Tim penguji yang berjumlah 9 orang beserta sejumlah staf adminstrasi telah tiba di Gorontao sejak Senin sore.
UKW kali ini terdiri dari 9 kelas masing-masing, 1 kelas Madya dan 8 kelas Muda dimana masing-masing kelas terdiri dari 6 peserta. Ujian ini akan berlangsung selama 2 hari, Selasa dan Rabu, bertempat di hotel Maqna Gorontalo.
Di Gorontalo, terdapat ratusan wartawan yang telah dinyatakan kompeten baik wartawan Utama, Madya dan Muda.
Penyelenggaraan UKW pertama kali diadakan di Gorontalo pada tahun 2010 oleh lembaga penguji PWI. Di bawah kepemimpinan Azhari Bahariawan selaku Ketua PWI saat itu, UKW bisa terlaksana di gedung serba guna SMK 1 Kota Gorontalo yang diikuti oleh 1 kelas Utama, 2 Kelas Madya dan 2 kelas Muda.
Pada tahun 2016, dimana PWI dipimpin Mahmud Marhaba yang saat itu menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PWI Gorontalo sukses melaksanakan UKW bekerja sama dengan Universitas Negeri Gorontalo (UNG).
Melalui komunikasi yang baik antara Plt Ketua PWI dengan Rektor UNG, Prof. DR. Syamsu Qamar Badu saat itu, penyelenggaraan UKW terbilang sukses.
“Ini awal mula PWI Gorontalo melakukan terobosan dengan melibatkan pihak ketiga. Kita berharap ke depan UNG bisa lebih dari itu untuk melakukan kerja sama dengan PWI, apalagi di UNG sudah punya jurusan komunikasi,” ungkap Mahmud mengenang masa itu.
Lewat fasilitas yang diberikan oleh UNG, PWI mampu menggelar UKW dengan jumlah terbanyak selama pelaksanaan UKW di Gorontalo untuk saat ini. Sukses UKW digelar mampu melaksanakan 2 kelas Utama, 2 kelas Madya dan 5 kelas Muda. Kegiatan ini pun dibuka oleh Prof. DR. Winarni Monoarfa yang saat tu sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo.
Seiring berjalannya waktu, tahun 2017 PWI Gorontalo melaksanakan UKW ke-3 yang bekerja sama dengan PLN Gorontalo. UKW kali ini hanya diikuti 2 kelas khusus yakni kelas Muda untuk televisi dan radio. Tercatat peserta lebih didominasi oleh wartawan TVRI dan RRI.
Penyenggaraan UKW tahun 2018 merupakan pelaksanaan UKW terakhir untuk wartawan yang bisa langsung mengambil ujian jenjang Utama. Diikuti oleh 6 peserta yang merupakan wartawan senior di Gorontalo. Mereka dinyatakan kompeten oleh lembaga uji PWI.
Pelaksanaan UKW ini diadakan di kantor Walikota Gorontalo. Ini merupakan bukti dukungan Wali Kota Gorontalo terhadap PWI yang getol memikirkan kompetesi para wartawan di daerah dengan julukan Serambi Medinah ini.
Menariknya, Pemda Pohuwato di bawah kepemimpinan Syarif Mbuinga selaku Bupati saat itu, berkeinginan untuk menjadikan wartawan di Pohuwato kompeten.
Melalui lembaga Aliansi Jurnalis Pohuwato (AJP), pelaksanaan UKW pun terwujud. Dengan perjuangan yang cukup panjang, pelaksanaan UKW di Pohuwato dapat terselenggara melalui lembaga uji Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (UPN-VY). Tercatat, 16 wartawan jenjang Muda di Pohuwato dinyatakan kompeten.
“UKW itu adalah sumbangsih Pemda Pohuwato di bawah kepemimpinan Syarif Mbuinga yang menghendaki diakhir masa kepemimpinannya ada wartawan kompeten di Pohuwato,” ungkap Mahmud yang memfasilitasi kehadiran lembaga uji UPN-VY di Pohuwato.
“Hari ini, pelaksanaan UKW di Gorontalo berlangsung. Kita berharap agar 54 wartawan yang siap mengikuti UKW bisa kompeten,” harap Mahmud Marhaba yang juga Sekjen JMSI Pusat.
Dukung UNG Jadi Lembaga Uji UKW
Rencana pengurus PWI Gorontalo untuk mendorong Universitas Negeri Gorontalo menjadi lembaga uji kompten wartawan patut didukung oleh semua komponen. Ini merupakan terobosan yang sangat luar biasa. Untuk itu, sumber daya manusia (SDM) wartawan yang menjadi syarat lembaga uji wajib dipenuhi.
Kata Mahmud, jika UNG mau menjadi lembaga uji yang di backup oleh PWI Gorontalo, maka wajib bagi UNG untuk menyediakan minimal 5 orang pengajar dari unsur praktisi. Tentu mereka sudah mengantongi kartu kompeten utama.
“Saya sangat mendukung dan siap untuk memperjuangkannya bersama teman-teman di PWI Gorontalo,” ungkap Mahmud yang batal menguji wartawan di Gorontalo karena kondisi sakit di Banjarmasin.
Untuk itu Mahmud berharap agar wartawan dengan jenjang kompeten utama di Gorontalo yang sudah mengikuti ToT Penguji UKW agar segera melakukan magang untuk memenuhi persyaratan penguji.
“Bagi wartawan utama yang berkeinginan menjadi penguji UKW, maka segera menghubungi lembaga uji SKW untuk mengikuti ToT yang dilaksanakan oleh lembaga bersangkutan,” ungkap Mahmud.