Di era disrupsi dan post truth dewasa ini, media massa apapun platformnya, punya peran sangat vital untuk menyaring berbagai informasi yang menyesatkan masyarakat.
"Media menjadi clearing house, menjadi penyaring agar publik tidak menerima informasi yang menyesatkan. Media berperan mengedukasi masyarakat agar mampu memilah mana yang benar dan mana yang tidak benar," ungkap Teguh Santosa, dalam acara "Tamu Kita" bertajuk Media Penyiaran di Era Disrupsi, di Radio Suara Kota Wali (RSKW) 104,8 FM Demak, Senin sore (18/10).
Dalam acara yang digelar di Command Center Pemkab Demak, Teguh Santosa didampingi Jayanto Arus Adi, yang juga menjadi Ketua Panitia Rakernas I JMSI.
Teguh yang juga CEO RMOL.id menuturkan, media penyiaran seperti RSKW punya peran yang sentral dalam era disrupsi tersebut.
"Jika satu kabupaten punya radio seperti RSKW, selain menjalankan peran menyaring informasi yang menyesatkan, maka dapat menyiarkan beragam agenda perencanaan pembangunan dari pemerintah kepada masyarakat," ujar kandidat doktor dari Universitas Padjadjaran ini.
Menurut Teguh, JMSI yang menaungi lebih dari 700 media digital di Tanah Air, berkomitmen menjalankan peran itu. Utamanya, membina dan meningkatkan profesionalitas perusahaan pers yang menjadi anggotanya.
"Kami berdiri sejak Februari 2020 saat Hari Pers Nasional di Banjarmasin. Rakernas yang akan kami gelar di Semarang 10-12 November mendatang, adalah amanat Munas di Riau dan Jakarta yang digelar virtual pada 29 Juni 2020 lalu," ujarnya.
Pengurus JMSI kini berada di 30 provinsi, dimana 23 pengurus daerah telah terverifikasi administratif di Dewan Pers, serta 12 pengurus daerah telah terverifikasi faktual dan dinyatakan sebagai konstituen dari Dewan Pers.
Jayanto Arus Adi yang menjabat Ketua Bidang Kerjasama Antarlembaga JMSI menambahkan, pihaknya punya tugas penting untuk meningkatkan kredibilitas dan profesionalitas lembaga perusahaan pers lewat verifikasi, sekaligus wartawannya lewat uji kompetensi.
Rakernas JMSI, kata Jayanto, akan dibuka resmi oleh Ketua DPR RI Puan Maharani dan diikuti 200 pengurus daerah se-Indonesia dan tamu undangan.
Dalam acara itu, selain melantik pengurus daerah JMSI Jateng, juga ada penandatanganan naskah kerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS).