Artikel

Dewan Pers Mengecam Kekerasan Terhadap Jurnalis yang Kembali Terjadi

Laporan: Tim Redaksi JMSI
KOMENTAR
post image
Wakil Ketua Umum JMSI Rahimandani (kedua dari kanan) ditembak orang tidak dikenal, Jumat (3/2).

Dewan Pers mengecam dan menyesalkan tindak kekerasan yang kembali terhadap pekerja industri pers. Secara khusus Dewan Pers sangat prihatin atas dua kasus kekerasan yang terjadi menjelang puncak peringatan Hari Pers Nasional tanggal 9 Febuari 2023 di Medan.

 

Satunya terjadi di Tual, Maluku, dan satunya lagi di Bengkulu.

Berita Terkait


Di Bengkulu, pendiri dan pimpinan RMOL Bengkulu yang juga Wakil Ketua Umum JMSI, Rahimandai, ditembak oleh orang yang tidak dikenal di siang hari bolong, Jumat (3/2). Rahimandani lolos dari maut. Peluru yang ditembakkan dari jarak dekat menembus bagian kiri tubuh dan lengan kirinya.

Apa pun motif tindak kekerasan itu, jelas tidak bisa dibenarkan. Apalagi bila hal itu dialami oleh pekerja pers yang sedang bertugas melakukan liputan. Dewan Pers meminta semua pihak untuk menghargai para pengelola dan pekerja pers yang menjalankan tugas untuk kepentingan publik dengan menyajikan karya jurnalistik. Dewan Pers tidak bisa menoleransi tindakan kekerasan tersebut.

Oleh karena itu, Dewan Pers meminta aparat penegak hukum agar segera mengusut tuntas dan menemukan pelakunya untuk mengetahui motif tindak kekerasan tersebut. Ancaman terhadap insan pers akan semakin memperburuk keterbukaan informasi dan kemerdekaan pers yang menjadi salah satu ciri negara demokratis. Dewan Pers menyerukan agar pelaku kekerasan tersebut menyadari, bahwa konsekuensi tindakannya bisa mengganggu kemerdekaan berpendapat dan kohesi sosial di masyarakat.

Selain itu, Dewan Pers meminta pihak yang berwenang untuk memberi perlindungan dan penanganan selayaknya terhadap para jurnalis dan pekerja pers yang menjadi korban tindak kekerasan. Dewan Pers berharap, masyarakat tidak main hakim sendiri bila berurusan dengan pemberitaan di media. Dewan Pers mempersilakan semua pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan di media untuk mengadukan ke Dewan Pers.

Dewan Pers juga meminta kepada seluruh insan pers agar dalam bekerja senantiasa menjunjung tinggi profesionalisme dan selalu berpedoman pada Kode Etik Jurnalistik, penuh integritas, dan bertanggung jawab sesuai dengan kaidah etik pers dan UU Pers Nomor 40 Tahun 1999. Dewan Pers juga mengingatkan, bahwa kepentingan publik menjadi hal yang utama bagi kerja jurnalistik.

Foto Lainnya

Pers Turut Berperan Menorehkan Prestasi Olahraga

Sebelumnya

Menyusul Perpres Tanggung Jawab Platform Digital, Bappenas Perkenalkan BEJO’S

Berikutnya

Artikel Berita