Upaya pembunuhan Pimpinan Kantor Berita RMOL Bengkulu yang juga Wakil Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Rahimandani, masih belum terungkap. Rahimandani ditembak oleh orang tidak dikenal dari jarak dekat ketika sedang berjalan kaki menuju masjid di dekat rumahnya di Pematang Gubernur, Bengkulu, Jumat (3/2).
Peluru yang ditembakkan sang eksekutor dari belakang menghantam sisi kiri badan Rahimandani dan menembus hingga mengenai lengan kiri.
Rahimandani sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Rafflesia, Bengkulu.
Pihak kepolisian sejak awal memberikan perhatian serius pada kasus ini. Dari olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi telah menemui selongsong peluru. Diduga peluru yang ditembakkan berasal dari senjata organik.
Kapolda Bengkulu, Irjen Pol Armed Wijaya, menduga upaya pembunuhan ini dilakukan pihak yang profesional. Dia berjanji akan mengungkap motif dan menangkap pelaku yang diduga berjumlah dua orang.
Namun sampai sejauh ini, belum ada kemajuan berarti dari upaya mengungkap kasus ini.
Rahimandani dalam komunikasi terakhir dengan CEO RMOL Network, Teguh Santosa, hari Kamis (16/2) mengatakan, kondisi fisiknyaa semakin membaik. Jahitan di tubuhnya telah dibuka.
Akibat tembakan itu, Rahimandani mengalami empat luka tembak. Dua di sisi kiri badan, dan dua di lengan kiri.
Dia juga mengatakan bahwa dari informasi yang diperolehnya pihak Mabes Polri telah ikut menangani kasus ini.
Namun karena belum juga jelas motif dan pelaku upaya pembunuhan, Rahimandani seperti yang disampaikannya kepada Teguh Santosa mengatakan dirinya masih waswas dan khawatir.
Bersama Rahimandani, Teguh Santosa mendirikan RMOL Bengkulu pada bulan April 2015 lalu. RMOL Bengkulu merupakan bagian dari jejaring RMOL Network yang didirikan Teguh pada 2005. Keduanya juga aktif membina organisasi perusahaan media siber. Dalam Munas JMSI di bulan Juni 2020, Teguh terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum. Selanjutnya, ia memberikan kepercayaan kepada Rahimandani untuk mendampinginya sebagai wakil ketua umum.
Selain di organisasi perusahaan pers, Teguh dan Rahimandani juga pernah sama-sama duduk di PP Pemuda Muhammadiyah periode 2010-2014. Rahimandani menjabat sebagai Sekjen, dan Teguh sebagai Ketua Bidang Luar Negeri.
Dalam pembicaraan itu, Rahimandani juga mengatakan pihak kepolisian masih memberikan pengawalan kepada dirinya dan keluarga.
Menerima laporan Rahimandani, Teguh mengatakan, dirinya dan organisasi akan terus memberikan pengawalan pada kasus ini.
Pada tanggal 6 Februari, secara resmi JMSI yang merupakan konstituen Dewan Pers, telah mengirimkan surat meminta atensi Dewan Pers pada kasus ini.
Di dalam surat itu, selain menguraikan kronologi kejadian, Teguh juga menyampaikan apresiasi pada sikap tanggap Kepolisian.
“Terkait dengan kejadian ini, kami menyatakan akan mengikuti proses penyelidikan yang tengah dilakukan Kepolisian dan berharap agar pelaku upaya menghabisi nyawa ini dapat segera ditemukan, dan motifnya dapat segera diketahui,” tulis surat yang ditandatangani Teguh Santosa bersama Sekjen JMSI Eko Pamuji.
Hal lain yang juga disampaikan JMSI dalam surat ini adalah permohonan agar Dewan Pers ikut mengawal kasus ini bilamana dari penyelidikan polisi ditemukan indikasi keterkaitan dengan karya pers.
“Namun demikian, menjaga berbagai kemungkinan terkait kekerasan terhadap awak media atau pekerja industri pers, kami merasa perlu untuk menyampaikan laporan resmi ini kepada Dewan Pers, dan memohon kesediaan Dewan Pers untuk ikut mengawal kasus ini manakala nanti ditemukan indikasi motif upaya pembunuhan terkait dengan karya pers,” tulis JMSI dalam poin 9 surat untuk Dewan Pers.
Selanjutnya, dalam pesan yang disampaikan Teguh kepada MediaSiber.id Jumat pagi (17/2), Teguh berharap Kepolisian mempercepat upaya pengungkapan kasus ini.
“Sangat perlu kasus ini segera terungkap, diketahui motif dan pelakunya agar tidak berkembang berbagai dugaan yang insinuatif. Selain itu, perlu memberikan kepastian keamanan kepada Sdr. Rahimandani yang sekarang selalu merasa khawatir karena pelaku upaya pembunuhan masih berkeliaran,” ujar Teguh.
Dia juga meminta Kepolisian untuk terus memberikan pengawalan dan penjagaan keamanan kepada Rahimandani dan keluarga sampai kasus ini benar-benar terungkap.