Berita

JMSI Lampung Nikmati Permata Tersembunyi Bernuansa Bali

Laporan: Tim Redaksi JMSI
KOMENTAR
post image

Desa Tarahan di Kecamatan Katibung, Lampung Selatan, memiliki hidden gem alias permata tersembunyi. Namanya Pantai Sebalang.

Lokasinya sekitar satu jam dari pusat Bandar Lampung ke selatan, ke arah Pelabuhan Bakauheni. Juga tidak jauh dari Pantai Pasir Putih yang lebih dahulu terkenal.

Berita Terkait


Dari tepi Pantai Sebalang yang berkarang dangkal dan eksotik, pengunjung dapat menikmati kemegahan langit jingga saat sang surya terbenam di ufuk barat ditemani angin yang bertiup di Teluk Lampung.

Di tempat seindah inilah Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Lampung menggelar ramah tamah, Sabtu (21/9). Hadir dalam kegiatan sore itu Ketua Umum JMSI Teguh Santosa, Ketua bidang Sekretariat Ari Rahman, dan Plt. Ketua JMSI DKI Jakarta I Wayan Sudane yang juga kelahiran Lampung Utara.

Salah satu destinasi utama pelancong di Pantai Sebalang ini adalah Cafe and Home Stay Virgo Beach yang dikelola secara khas dan menghadirkan nuansa Bali.

Sang pemilik, Bunda Yeti, dalam dialog singkatnya dengan Ketua JMSI Lampung Ahmad Novriwan mengatakan, kafe dan rumah tinggal Virgo Beach dirancang sebagai tempat liburan bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana Bali tanpa harus ke Bali, dan dengan biaya lebih murah.

Biaya penginapan di home stay Virgo Beach juga cukup terjangkau, yakni Rp 400 ribu pada hari biasa dan Rp 450 ribu di akhir pekan.

“Dengan tiket masuk hanya Rp 10 ribu, pengunjung sudah bisa menikmati keindahan pantai. Kami juga menyediakan 20 kamar untuk wisatawan yang ingin menginap,” kata Bunda Yeti di tengah kesibukannya memperhatikan makanan yang disediakan untuk rombongan JMSI Lampung.

Bunda Yeti berharap, para wisatawan yang berkunjung dapat merasakan kenyamanan dan keindahan Virgo Beach layaknya berlibur di Bali.

Plt. Ketua JMSI DKI Jakarta, I Wayan Sudane, tampak sekali menikmati keindahan alam yang asri Pantai Sebalang. Ia mengabadikan berbagai spot cantik di tempat itu.

Wayan mengatakan, sebagai orang Bali yang lahir di Lampung dia sangat menikmati suasana di Virgo Beach.

"Terasa seperti sedang berada di Bali," katanya.

“Sudah benar konsep ini, membuat saudara-saudara di Lampung dan sekitarnya dapat menikmati suasana Bali yang ada di dekat tempat tinggal mereka,” ujar I Wayan Sudane.

Warga keturunan Bali yang berada di Lampung pun dapat mengobati kerinduan akan tanah leluhur dengan berkunjung ke Virgo Beach.

“Langitnya juga sangat indah saat sunset. Serasa kita berada di Tanah Lot,” demikian I Wayan Sudane.

Lampung merupakan salah satu lokasi transmigrasi warga Bali setelah Gunung Agung di Karangasem meletus tahun 1963 sebanyak dua kali.

Letusan pertama terjadi pada 17 Maret 1963 dengan Indeks Letusan sebesar VEI 5 atau setara letusan Gunung Vesuvius di Napoli, Italia yang mengubur kota Pompei pada tahun 7 M. Letusan kedua terjadi persis dua bulan kemudian. Sebanyak 1.148 orang dilaporkan tewas dan ratusa lainnya mengalami luka-luka. Untuk menghindarkan korban yang lebih besar, pemerintah memindahkan warga ke sejumlah tempat, termasuk Bali.

Foto Lainnya

Bertemu JMSI, Wamen Komdigi Ajak Perusahaan Media Siber Sadari Perkembangan AI

Sebelumnya

Bawaslu dan JMSI Nunukan Teken Mou

Berikutnya

Artikel Berita